Thursday 21 February 2013

Selayang Pandang Donor Darah

 SEJARAH

Upaya sejarah pertama di transfusi darah digambarkan oleh Stefano abad ke-15 penulis sejarah Infessura.
Stefano Infessura menceritakan bahwa di tahun 1492, Pope Innocent VIII berada dalam keadaan koma. Pope Innocent VIII kemudian, oleh saran dokter, di transfusikan darah 3 orang anak. Transfusi ini dilakukan via mulut, dimana akhirnya, baik Pope Innocent VIII dan ketiga anak tersebut meninggal dalam proses transfusi darah tersebut. Tetapi banyak yang meragukan kebenaran cerita Stefano Infessura ini.
Selanjutnya di abad 17, William Harvey, Seorang Dokter asal Inggris, melakukan penelitian tentang Sirkulasi darah. Pada tahun 1628, William Harvey mengeluarkan penelitiannya dalam bentuk buku stebal 72 halaman tentang bagaimana sebenarnya sirkulasi darah terjadi. Penelitian Harvey ini merupakan penelitian pertama yang berhasil menjelaskan dengan detail bagaiman sirkulasi dan property dari darah yang sebenarnya di pompa keseluruh tubuh oleh jantung.
Penelitian Harvey ini membuat penelitian tentang transfusi darah dapat dilakukan. Percobaan transfusi darah terhadap binatang dapat dilakukan dengan sukses, tetapi sayangnya, saat transfusi dilakukan terhadap manusia, hasilnya selalu mengakibatkan kematian. Kematian bagi mereka yang memberikan darah, serta di berikan darah.

Pada tahun 1665, Christian Zagado, mempraktekan bagaimana seekor binatang yang sudah mau mati karena kehabisan darah bisa selamat lagi dengan di berikannya darah terhadap binatang tersebut melalui saluran pembuluh darahnya, yang kemudian setelah itu, lukanya di jahit, membuat binatang yang hampir mati tersebut bisa tetap hidup.
Transfusi darah pertama didokumentasikan sepenuhnya manusia diberikan oleh Dr Jean-Baptiste Denys, dokter terkemuka untuk Raja Louis XIV dari Perancis, pada tanggal 15 Juni 1667. Dia transfusi darah domba ke seorang anak berusia 15 tahun, yang selamat transfusi. Denys dilakukan transfusi lain ke dalam buruh, yang juga selamat. Kedua contoh kemungkinan besar karena sejumlah kecil darah yang sebenarnya ditransfusikan ke orang-orang ini. Hal ini memungkinkan mereka untuk menahan reaksi alergi. Pasien ketiga Denys 'untuk menjalani transfusi darah Swedia Baron Bonde. Ia menerima dua transfusi. Setelah transfusi kedua Bonde meninggal. Pada musim dingin 1667, Denys dilakukan beberapa transfusi Antoine Mauroy pada betis dengan darah, yang pada account ketiga meninggal. Dikelilingi banyak kontroversi kematiannya. Istri Mauroy itu menegaskan Denys bertanggung jawab atas kematian suaminya. Tapi istri Mauroy itu dituduh menyebabkan kematiannya. Meskipun kemudian ditentukan bahwa Mauroy benar-benar meninggal karena keracunan arsenik, eksperimen Denys 'dengan darah binatang memicu kontroversi panas di Perancis. Akhirnya, pada tahun 1670 prosedur dilarang. Dalam waktu, Parlemen Inggris dan bahkan Paus mengikuti. Transfusi darah jatuh ke dalam ketidakjelasan selama 150 tahun berikutnya. 
Pada tahun 1900, Karl Landsteiner, dalam experimentnya untuk melakukan transfusi darah, menemukan sesuatu yang amat penting dalam transfusi darah, yaitu Golongan Darah. Karl Landsteiner menemukan bahwa tipe darah manusia ada 3 jenis, yaitu tipe A, tipe B dan tipe O (0 / Nol / Kosong ). Penemuan ini kemudian di sempurnakan oleh Decastrello dan Sturli di tahun 1902 yang menemukan tipe darah ke-4, yaitu tipe darah AB.
Dan akhhirnya Carl Walter dan W.P. Murphy Jr memperkenalkan kantong plastik untuk penyimpanan darah pada tahun 1950. Kantong Plastik ini Menggantikan botol kaca yang selama ini digunakan. Penggunaan kantong plastik tahan lama ini memungkinkan terjadinya evolusi sistem pengumpulan darah yang mudah dan aman. Selanjutnya untuk memperpanjang umur dari darah yang di simpan, digunakanlah pengawet antikoagulan, CPDA-1, yang diperkenalkan pada tahun 1979. Dengan umur darah yang meninggkat, suplai darah menjadi meningkat dan hal ini memungkinkan terjadinya sharing darah antara sesama bank darah. 
di dapat dari berbagai sumber.